Memahami Peran Polri di Masyarakat melalui Program Pak Bhabin di TV Radio Polri
“Dam, itu ada polisi.
Cepetan pake maskernya, nanti ditangkap!”
Adam, keponakan
saya yang masih berumur lima tahun itu langsung sesegera mungkin memakai
maskernya. Pandangannya tak menoleh sedikitpun dari sosok berseragam yang sedang
melakukan razia masker di sepanjang jalan. Ya, siapa lagi kalau bukan polisi.
Bukan rahasia umum lagi kalau polisi adalah salah satu sosok yang paling
dikagumi oleh anak-anak, termasuk keponakan saya. Baginya, polisi adalah
manusia terkeren yang ada di dunia.
Kekaguman adam
terhadap polisi mengingatkan saya pada masa kecil dulu. Saat polisi juga
menjadi primadona di sekolah. Saya masih ingat, betapa rusuhnya saat saya dan
teman-teman saling berebut untuk memakai pakaian polisi pada Pawai 17 Agustus-an.
Menjadi polisi adalah cita-cita yang paling banyak diinginkan pada saat itu,
selain dokter pastinya. Bisa menangkap penjahat, mempunyai pistol, mengatur
lalu lintas adalah beberapa alasan terbesar kami ingin menjadi seorang polisi.
Mengenakan seragam dan bisa mengendarai mobil dengan sirine dan lampu juga hal
yang kami inginkan jikalau suatu saat bisa menjadi polisi.
Menurut saya,
ada beberapa faktor yang menyebabkan polisi menjadi eksis di kalangan anak-anak.
Pertama, identitas polisi sebagai salah satu jenis pekerjaan yang mudah
ditemukan, menarik perhatian, dan mudah dipahami. Anak-anak pasti akan langsung
tertarik saat melihat polisi sedang bertugas di jalanan. Kedua, banyaknya media
pembelajaran yang memuat pekerjaan dan profil seorang polisi. Saya masih ingat
banyaknya cerita atau ilustrasi di buku pelajaran sekolah yang memuat tentang
polisi sehingga profesi tersebut menjadi lebih dikenal. Ketiga, polisi menjadi
pekerjaan yang paling cocok dengan mimpi sebagian besar anak-anak, yaitu
menjadi seorang pahlawan super. Menonton kartun atau animasi adalah salah satu
aktivitas favorit anak-anak, apalagi yang bercerita tentang pahlawan super
pembasmi kejahatan. Ingin rasanya menjadi seperti tokoh yang ada di kartun
tersebut. Secara tak langsung, anak-anak akan mencari sosok yang paling sesuai
dengan yang mereka tonton di lingkungan sekitar. Dan polisi menjadi salah satu
yang paling cocok diantara pekerjaan lainnya.
Beranjak dewasa,
kekaguman saya terhadap sosok polisi tak pernah pudar. Meskipun tak sering,
saya masih mengamati peran polisi di lingkungan sekitar. Satu hal yang tak
pernah berubah semenjak kecil adalah ketakutan saya untuk berinteraksi dengan
polisi. Saya menjamin banyak juga dari kita yang merasakan hal serupa.
Istilahnya kita hanya mengagumi sosok polisi dari jauh. Menurut saya, hal
tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman yang diberikan terkait polisi dari
orang tua maupun masyarakat sekitar. Dan menurut saya, terdapat jarak antara
masyarakat dan polisi yang masih dapat dirasakan. Harapannya, kita sebagai
bagian dari masyarakat dapat lebih mencari tahu tentang polisi termasuk tugas,
kewajiban serta peran mereka di masyarakat. Dengan begitu, akan tercipta
hubungan yang lebih dekat dan sinergis antara kedua belah pihak, apalagi di
masa pandemic seperti ini.
Sebenarnya,
banyak sekali wadah yang disediakan oleh Polri dalam rangka memberikan
informasi dan pengetahuan kepada masyarakat terkait tugas, kewajiban, peran,
dan hal-hal lainnya. Salah satu yang saya akses adalah Polri TV dan Radio. TV
Radio Polri adalah suatu program penyiaran streaming dari Program Divisi Humas
Polri dalam upaya penguatan komunikasi publik yang merupakan salah satu program
Prioritas Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Disana, kita dapat
menemukan prestasi kerja, sosialisasi edukasi Polri kepada publik secara informatif
dan transparan. Semua ini adalah bentuk transformasi menuju Polri yang Presisi
(Prediktif, Responsibilitas, Transparan, Berkeadilan).
Di https://tvradio.polri.go.id/
, tersedia beberapa program TV dan Radio yang bisa kita akses untuk lebih
mengenal sosok polisi dan perannya, termasuk berita terbaru tentang kasus-kasus
yang ditangani. Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas salah satu
program yang membuat saya memahami peran Polri di masyarakat secara lebih
dalam. Nama programnya adalah Pak Bhabin.
Pak Bhabin
adalah program yang mengenalkan peran Bhabinkamtibmas atau Bhayangkara Pembina
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. Bhabinkamtibmas sendiri adalah petugas
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas di tingkat desa atau
kelurahan yang mengemban fungsi preventif dan bermitra dengan masyarakat. Tugas
pokok dari Bhabinkamtibmas sendiri adalah melakukan pembinaan masyarakat,
deteksi dini dan mediasi atau negosiasi agar tercipta kondisi yang kondusif di
desa / kelurahan.
Program Pak
Bhabin dibawakan oleh AIPDA Herman Hadi Basuki yang merupakan seorang youtuber
dan polisi Indonesia yang berasal dari Purworejo. Menurut saya, program Pak
Bhabin berhasil memberikan informasi yang jelas terhadap keberadaan
Bhabinkamtibmas dan perannya di masyarakat. Sejauh ini, sudah tersedia tujuh
episode yang dapat kita tonton. Ada beberapa hal yang saya dapatkan pada tiap
episodenya. Secara umum, program Pak Bhabin lumayan asik untuk ditonton.
Disampaikan dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Adanya sisipan humor
juga membuat program Pak Bhabin menjadi lebih ramah untuk dinikmati sekaligus menguatkan
image polisi yang bukan hanya tegas
dan dingin, tetapi juga bisa ramah dan humoris.
Pada episode
satu, kita diberikan informasi bahwa Bhabinkamtibmas berfungsi untuk mengatasi
dan membatasi penyebaran virus covid-19 di masyarakat. Pak Bhabin terjun
langsung memberikan pemahaman kepada warga untuk selalu menerapkan protokol
kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak. Pak Bhabin juga bekerja
sama dengan pemerintah setempat untuk mengelola posko dan fasilitas terhadap
masyarakat yang terpapar virus corona. Pak Bhabin juga selalu melakukan update informasi terkait kasus covid-19
di daerah tugasnya. Melalui episode ini, saya menjadi tahu keberadaan dan
fungsi polisi di masa pandemi ini.
Di episode dua, Bhabinkamtibmas
melalukan fungsi Restorative Justice,
yaitu membantu menyelesaikan masalah di masyarakat dengan kepala dingin melalui
mediasi atau negosiasi. Hal tersebut untuk meminimalisir adanya laporan polisi
yang dibuat oleh oknum tertentu, khususnya untuk masalah-masalah yang
sebenarnya dapat diselesaikan dengan kekeluargaan. Saya melihat sosok Pak
Bhabin yang objektif, solutif, dan tegas di episode ini. Berusaha untuk
menyelesaikan permasalahan dari akarnya dan bersikap adil kepada semua pihak.
Siapa bilang
polisi tidak memiliki sisi humanis? Di episode ketiga kita dapat memahami tugas
Bhabinkamtibmas lainnya yaitu memastikan masyarakat dapat menjalankan kehidupan
dengan baik. Pak Bhabin menjelaskan bahwa polisi juga memiliki sifat simpati
dan empati yang tinggi dan bergotong-royong dengan masyarakat untuk saling
memberikan informasi terkait masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pak Bhabin turun langsung ke rumah warga untuk memberikan
bantuan. Di akhir episode, Pak Bhabin memberikan gambaran bahwa berbagi, tulus,
dan ikhlas adalah sebuah tolak ukur anggota Polri.
Melestarikan
kebudayaan daerah melalui program-program tertentu juga merupakan salah satu
peran Bhabinkamtibmas. Di episode keempat, Pak Bhabin menjelaskan bahwa seorang
Bhabinkamtibmas harus dekat dengan tokoh masyarakat untuk bersinergi
mengembangkan kebudayaan daerah agar tidak punah seiring jaman.
Pada episode
lima, Bhabinkamtibmas turun langsung ke lapangan untuk mengingatkan masyarakat
untuk mentaati protokol kesehatan. Pak Bhabin juga menyusun ide dan cara
kreatif untuk mengedukasi masyarakat terkait virus covid-19. Selain itu, Bhabinkamtibmas
juga membantu melakukan promosi UMKM di lingkungan sekitar serta mendukung dan
membantu melancarkan program vaksinasi.
Di dua episode
terakhir, yaitu episode enam dan tujuh, Pak Bhabin menjelaskan bahwa Bhabinkamtibmas
juga peduli dengan kesehatan dan pendidikan di lingkungan masyarakat. Program
yang dilakukan seperti sukarelawan ambulance
dan perpustakaan keliling.
Setelah menonton
program Pak Bhabin yang disediakan oleh TV Radio Polri, saya jadi lebih
memahami peran polisi di masyarakat, khususnya Bhabinkamtibmas. Hal ini membuat
saya semakin kagum dengan sosok polisi. Saya yakin jika anak-anak dan
masyarakat diluar sana menonton program ini, kepercayaan mereka terhadap sosok
polisi akan semakin besar. Harapannya, masyarakat sudah tidak takut lagi untuk
berinteraksi langsung dengan polisi.
Di hari ulang
tahun Bhayangkara yang ke-75 ini, saya pribadi berharap hubungan antara
masyarakat dan Polri menjadi lebih sinergis. Masyarakat harus lebih giat untuk
mencari informasi tentang keberadaan Polri dan perannya. Polri dapat lebih
transparan dan melayani masyarakat dengan baik. Karena bagaimanapun, keamanan
dan kenyamanan akan tercipta dengan baik apabila masyarakat dan Polri saling
mendukung satu sama lain, menuju Indonesia yang lebih baik.
-
Komentar
Posting Komentar